Widodaren.desa.id - Sabtu (13-07-2024) Kehidupan Masyarakat Jawa iconwin begitu erat dengan adat istiadat yang mengandung nilai-nilai sosial yang mencakup kearifan hidup. Tak terkecuali dengan masyarakat Desa Widodaren yang hingga hari ini masih menyelenggarakan acara Methil bersama sebagai ucapan rasa syukur kepada sang Pencipta. Meski dalam kegiatan bercocok tanam mereka sudah menggunakan alat modern, namun mereka tetap tidak meninggalkan cara-cara tradisionalnya dalam mengelola sawahnya seperti halnya pada waktu memamanen padi, petani setempat masih melakukan ritual methil terlebih dahulu sebelum memanen padi. Kegiatan upacara ritual memanen padi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Widodaren ini masih terus dilestarikan hingga saat ini
Dalam perayaan kali ini dihadiri oleh Bupati Ngawi. Ony Anwar Harsono dalam kesempatan mengatakan bahwa, kegiatan methil yang dilakukan oleh masyarakat Widodaren ini merupakan tradisi syukuran para petani atas keberhasilan panen, “Hal ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi, yang intinya sebagai wujud syukur kepada Allah atas berkah yang diberikan kepada para petani, dan berharap keberkahan panen berikutnya bisa berlanjut,” tuturnya. Selain untuk melestarikan tradisi, menurut Bupati Ngawi, tradisi Methil ini bisa dijadikan sarana sosialisasi kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, “Agar pertanian di Kabupaten Ngawi kembali subur,” ujarnya.
Sedangkan untuk tradisi Methil menurut Kepala Desa Widodaren yaitu Woko Supriyanto selain melestarikan budaya juga sebagai ajang silaturahmi bersama penggiat pertanian untuk mencari solusi dari permasalahan yang sering dihadapi petani. “Diharapkan kedepan petani benar – benar bisa menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan,” tandasnya.